Cari Blog Ini

Kamis, 18 November 2010

Impact Test

Tujuan :

Mengetahui pola patahan

Mengetahui pengaruh sensitivitas takikan

Mengetahui pengaruh temperatur


Dasar Teori :

Impact test bertujuan mengetahui ketangguhan material.

Ketangguhan merupakan kemampuan material menyerap sejumlah energi sebelum patah.

Terdapat 2 jenis pola patahan yaitu patah getas dan patah ulet.

Patah Ulet adalah suatu kondisi patahan suatu material yang berupa serabut,berwarna gelap dan tidak berbutir.

Patah Getas adalah suatu kondisi pola patahan material yang berbentuk butiran, dan mengkilap serta tidak ada serabut.

Pada praktikum ini terdapat variasi temperatur sehingga penggunaan notch berbentuk U tidak mempengaruhi material.

Fenomena patah ulet terjadi pada temperatur 100ºC. Pada kondisi ini material menyerap energi kalor (endoterm) dari lingkungan. Energi tersebut menyebabkan atom-atom semakin membesar dan ruang antar atom semakin rapat. Oleh karena itu pada saat material menerima beban impact maka energi yang dibutuhkan untuk mematahkannya semakin besar.

Fenomena patah getas terjadi pada temperatur 0ºC sampai dengan -…ºC. Pada kondisi ini material melepaskan energi (eksoterm) ke lingkungan. Energi yang dilepaskan material menyebabkan atom-atom menyusut sehingga ikatan antar atom semakin renggang. Oleh karena itu energi yang dibutuhkan untuk mematahkan material tersebut kecil.

Metode Impact test menurut standard JIS, DIN, ASTM, ASME, AISI, SNI ada 2 yaitu IZOD dan CHARPY.

Tiga jenis metode pemberian beban impact yaitu : beban dengan bandul, beban secara ballistik, dan beban secara gravitasi.

Impact Strength adalah besarnya energi untuk mematahkan material dalam setiap satuan luas patahan.

Temperatur transisi merupakan fenomena terjadinya perubahan sifat material (sifat material berubah menjadi ulet atau getas).

Notch atau takikan dalam metode uji impact ada 3 yaitu : U, V, dan Key Hole.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar